MAGETAN-Selasa
tanggal 27 September 2011 jam menunjukkan pukul 04.00 pagi WIB, team
Penganugrahan Inovasi Teknologi Tingkat Jawa Timur Tahun 2011 yang
terdiri dari staff Bappeda Magetan dan Bapak Sunarto S.Pd, MT. yang
seorang guru di SMKN 1 Bendo, berangkat menuju kantor Bakorwil
Bojonegoro guna mengikuti presentasi, peragaan dan penilaian tingkat
Provinsi Jawa Timur. Acara ini terselenggara untuk memperingati hari
jadi Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Balitbang Jawa Timur.
Sebelumnya seleksi administrasi Penganugrahan Inovasi Teknologi Tingkat
Jawa Timur Tahun 2011 sudah dilaksanakan pada minggu ke–dua bulan
September 2011, dan wakil dari Magetan yaitu Bapak Sunarto S.Pd, MT.
yang didukung sepenuhnya oleh Bappeda Magetan berhasil lolos ke lima
besar bidang energi dengan inovasinya yang diberi judul “Energi Listrik
Alternatif dengan Jus Belimbing Wuluh”. Dimana inovasi-inovasi ini
diharapkan tepat guna untuk membantu masyarakat.
Presentasi,
peragaan dan penilaian Penganugrahan Inovasi Teknologi Tingkat Jawa
Timur 2011 dilaksanakan di gedung Mliwis Putih kantor Bakorwil
Bojonegoro. Di sana bertemu peserta lima besar lainnya yang berhasil
menyingkirkan ribuan peserta lain, yaitu dari Kabupaten Trenggalek,
Madiun, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Gresik dengan inovasi-inovasi
yang juga sangat bagus. Untuk memberikan penilaian Balitbang Jawa Timur
menggandeng tim dari ITS yang terdiri dari tiga orang yang sangat ahli
di bidang masing-masing. Peserta pertama dari Kabupaten Trenggalek
dengan judul inovasi “Aplikasi Pompa Air Tenaga Angin Untuk Lahan
Pertanian”. Dimana inovasi ini memanfaatkan tenaga angin untuk memutar
baling-baling yang dapat menggerakkan klep di pipa untuk menghisap air
dari tanah sehingga dapat mengairi lahan pertanian. Peserta ke dua dari
Magetan inovasi milik Bapak Sunarto S.pd, MT yang memanfaatkan blimbing
wuluh untuk menghasilkan tenaga listrik. Blimbing wuluh diambil airnya
dengan cara di jus, kemudian dimasukkan kedalam wadah (sel) yang sudah
diberi rangkaian yang terbuat dari lempengan seng dan tembaga, kedua
lempengan ini dihubungkan dengan kawat email. Setelah tersusun sebanyak
lima buah sel, dimasukkan tanah dan air dari blimbing wuluh kemudian
dihubungkan elektroda positip (lempeng tembaga) dengan kaki anoda lampu
led (lampu led untuk menguji bisa menghasilkan listrik atau tidak) dan
kaki katoda led dengan lempengan seng (elektroda negatip). Dan dari
percobaan langsung didepan juri lampu led pun menyala. Serentak para
peserta lain, juri dan penonton bertepuk tangan dan merangsek ketempat
uji coba untuk melihat dari dekat prosesnya. Dewan juri memberikan
komentar inovasi yang original dan sangat bagus. Disamping
bahan-bahannya yang mudah didapat dan dapat diperbarui untuk blimbing
wuluhnya. Sekaligus untuk penghijauan tambah Bapak Sunarto.
Sumber : http://www.magetankab.go.id
0 comments:
Post a Comment